Halaman

Rabu, 01 Agustus 2012

Manfaat Tapak Liman / VIAGRA JOWO

Tapak Liman ada juga yang memanfaatkannya dalam bentuk tunggal, yaitu berupa kapsul berisi simplisia tanaman tapak liman. Khasiatnya cukup beragam, tapi umumnya dimanfaatkan untuk menyembuhkan hepatitis, anemia, keputihan, beri-beri, dan pemacu gairah seksual di Asia Tenggara bagian utara.
Dari Radang Hingga Hepatitis
Tapak liman (Elephantopus scaber) dikenal sebagai tanaman liar yang mudah dijumpai di tegalan, lereng pegunungan, atau di bantaran kali. Sifatnya yang mudah tumbuh menjadikan tumbuhan bersosok tegak dan berdaun hijau tua dengan tepi bergelombang ini bisa dibudidayakan sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut (dpl).

Seluruh bagian tanaman ini, yakni daun, akar, dan batang tanaman dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya sebagai pemacu gairah seksual sehingga tanaman ini dikenal dengan sebutan Viagra Jawa. Pasalnya, tanaman ini mengandung senyawa stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, hormon pemacu gairah.

Di samping sebagai pembangkit gairah, tanaman ini juga berkhasiat untuk melancarkan air seni, melancarkan peredaran darah, menyembuhkan berbagai jenis radang (termasuk radang rahim alias keputihan), antianemia, pembersih darah, antikanker, mengatasi perut kembung, beri-beri, disentri, digigit ular, batuk seratus hari, hingga hepatitis.

Menurut farmakologi China, tapak liman yang mempunyai rasa pahit, pedas, dan menyejukkan ini berkhasiat sebagai penurun panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan serta menetralkan racun.

Daun tapak liman mengandung epifrielinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan isodeozyelephantopin, sedangkan di bagian bunganya terdapat kandungan luteolin-7-glucoside. Senyawa deoxyelephantopin inilah yang merupakan senyawa antitumor, penghilang radang akibat bakteri, antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus, penyebab keputihan.


Tunggal atau Dicampur

Secara tradisional, tanaman ini digunakan dalam bentuk segar dan kering (simplisia). Setelah dibersihkan, tapak liman segar cukup direbus dan dicampur dengan bahan tertentu untuk mendapatkan khasiatnya.

Penggunaan simplisia tanaman ini juga tidak berbeda jauh dengan bentuk segarnya, “Simplisia tapak liman digunakan dengan cara diseduh bersama bahan campuran jamu lain.
Terkait dengan penyajiannya, hal senada diungkapkan oleh Awal Kusuma Dewi, Ketua Laboratorium Badan Penelitian Tanaman Obat (BPTO) Tawangwangu, Sukoharjo, “Pada umumnya tapak liman tidak digunakan secara tunggal, melainkan dicampur dengan bahan jamu lainnya.”

Ia juga menambahkan, tapak liman biasanya digunakan untuk diuresis pada proses terapi penderita diabetes, peluruh air seni (memperlancar air seni), dan antimikroba.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar